<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]-->
Paguyuban Remaja RT 02 RW 08 Gadingan bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo menyelenggarakan acara "Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana" pada hari Selasa, 17 Mei 2016 bertempat di Mushola Al Huda, dengan fokus acara dalam hal penanggulangan dan pemadaman kebakaran. Acara ini sangat penting mengingat terbatasnya pengetahuan warga dalam menghadapi kebakaran, dimana penanganan kebakaran telah menjadi kebutuhan warga terutama di wilayah perkotaan Wates yang padat penduduknya dan rawan bencana kebakaran.
Dalam kesempatan ini hadir Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kulon Progo, Hepy Eko Nugroho, S.P. bersama Tim Pemadam Kebakaran BPBD selaku narasumber, serta mengundang Camat Wates yang diwakili oleh Kasi. Tramtibum, Kelurahan Wates yang dihadiri Lurah dan Sekretaris Kelurahan, LPMK, Ketua RW 08 Gadingan, serta perwakilan warga masyarakat dari seluruh RT di wilayah RW 08 Gadingan.
Acara dibuka dengan sambutan Kasi. Tramtibum Kecamatan Wates, Jumarna, S.I.P. yang menyampaikan bahwa kebakaran memerlukan penanganan yang tepat meskipun di tengah suasana kepanikan. Beberapa waktu lalu dalam kasus kebakaran Pasar Bendungan telah berhasil ditangani oleh petugas damkar bersama-sama dengan bantuan berbagai unsur masyarakat dan lembaga. Sementara itu Lurah Wates, Agus Wasana, S.I.P., M.M. dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPBD yang telah memberi edukasi kepada warga tentang penanganan kebakaran serta memberi apresiasi terhadap antusiasme warga dalam mengikuti acara ini.
Selanjutnya acara diisi dengan penyampaian materi sosialisasi oleh Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kulon Progo, Hepy Eko Nugroho, S.P. yang menyampaikan bahwa penyebab kebakaran antara lain karena cuaca panas (seperti dalam kasus kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan), hubungan arus pendek listrik, kebocoran elpiji pada kompor gas serta akibat kecerobohan manusia (puntung rokok, lupa mematikan kompor, dan lain-lain). Untuk itu perlu kewaspadaan dan kesadaran masyarakat, misalnya dengan menghindari penggunaan kabel listrik bercabang di bawah standar, selalu mematikan alat listrik dan alat dapur yang berpotensi terbakar serta perlunya alat pemadam kebakaran darurat. Dalam hal ini juga disampaikan beberapa alat yang bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran yaitu selimut/kain basah, pasir (terutama untuk sumber api yang berasal dari minyak), dan alat pemadam kebakaran semprot. Apabila warga tidak mampu menangani kebakaran, maka harus segera menghubungi Tim Pemadam Kebakaran BPBD melalui telepon di nomor (0274) 775 113.
Setelah penyampaian sosialisasi, dilanjut dengan simulasi pemadaman kebakaran di pekarangan dekat Mushola Al Huda. Tim Pemadam Kebakaran memberikan contoh pemadaman api dengan menggunakan selimut/kain basah, alat pemadam api semprot dan air dari tanki mobil damkar. Warga juga diberi kesempatan untuk mempraktekkan metode pemadaman api. Setelah simulasi, seluruh peserta acara kembali ke Mushola Al Huda untuk selanjutnya acara ditutup.
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]-->