Sebagai bentuk kepedulian warga terhadap warga kurang mampu, warga RT 02 Driyan dengan difasilitasi Kelurahan Wates berencana akan mengadakan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Bpk. Sugeng Maryanto. Dalam upaya merealisasikan hal tersebut, warga telah mengupayakan bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Toserba Sidoagung, Wates.
Untuk membahas rencana rehab tersebut, diadakan pertemuan di rumah Ketua RT 02 Driyan, H. Kasto, BA, pada hari Jumat, 15 April 2016 bada Isya, dengan mengundang Lurah Wates, Agus Wasana, S.I.P., M.M., Sekretaris Kelurahan Wates, Anto Risdiyanto, S.I.P., Ketua RW 11 Driyan, Sukardjono, S.E., Kader Pemberantasan Kemiskinan (KPK) Kelurahan Wates, Sdr. Azis, serta perwakilan warga RT 02 Driyan termasuk Bpk. Sugeng Maryanto.
Ketua RT 02 Driyan membuka pertemuan dengan menyampaikan beberapa informasi terkait rencana rehab RTLH ini, antara lain tentang dana bantuan CSR dari Toserba Sidoagung sebesar Rp. 10.000.000,-. Dana ini tidak diserahkan kepada warga atau penerima bantuan, tetapi diserahkan ke toko bangunan sebagai penyedia material, sehingga panitia pembangunan tinggal membelanjakan di toko bangunan. Lebih lanjut, Ketua RT 02 Driyan juga menyampaikan beberapa hal penting terkait dengan susunan kepanitiaan pembangunan, personil tukang yang dibutuhkan dan kesiapan konsumsi.
Dalam arahannya, Lurah Wates menyampaikan bahwa dana CSR yang telah diberikan tentu sangat terbatas, sehingga panitia harus jeli dalam mengalokasikan anggaran agar rumah yang direhab dapat ditinggali dengan layak. Perlu dipetakan bahan material sesuai skala prioritas, mana yang perlu diganti dan material rumah lama mana yang masih dapat dipakai. Lurah Wates juga akan memfasilitasi untuk meraih bantuan dana dari Bazcam Kecamatan Wates dan Bazda Kabupaten Kulon Progo, meskipun secara nominal tidak terlalu besar, namun dapat digunakan untuk menambah anggaran yang dibutuhkan. Dalam hal ini, juga dibutuhkan jiwa keswadayaan dan kegotongroyongan warga masyarakat untuk bersama-sama membantu rehab pembangunan rumah.
Pertemuan kali ini juga membahas tentang perlunya dibentuk tim kecil sebagai think thank yang akan menghitung kebutuhan material sesuai skala prioritas dan desain rumah, kesiapan ibu-ibu warga sekitar dalam mempersiapkan konsumsi, serta kesiapan tukang. Untuk lebih mengerucutkan persiapan rehab rumah, akan diadakan pertemuan lanjutan untuk membahas secara lebih teknis.