<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]-->
Kelurahan Wates menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pada malam Kamis, 14 Desember 2016, yang bertepatan dengan Final leg pertama Piala AFF 2016 antara timnas Indonesia vs Thailand. Tanpa mengurangi semangat untuk mendukung timnas yang sedang berlaga, maka Kelurahan Wates menyiapkan layar lebar untuk nonton bareng di Balai Kelurahan Wates bagi para peserta Musrenbang. Seusai laga yang berkesudahan dengan skor 2-1 untuk kemenangan timnas, acara dilanjut dengan pelaksaaan Musrenbang.
Musrenbang Kelurahan Wates ini merupakan tindak lanjut dari Pra Musrenbang sebelumnya yang digelar secara marathon pada bulan November 2016. Berbagai usulan dari warga yang ditampung oleh lembaga kemasyarakatan kelurahan kemudian dikumpulkan untuk direkapitulasi dan disampaikan dalam Musrenbang kali ini. Hadir dalam Musrenbang ini Lurah Wates bersama jajarannya, dengan mengundang anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo, Camat Wates, Ketua RW se-Kelurahan Wates, seluruh pengurus LPMK, serta perwakilan PKK dan Karang Taruna.
Acara dipandu oleh Sekretaris Kelurahan Wates, yang dibuka dengan sambutan dan pengarahan Lurah Wates. Pak Lurah menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran peserta Musrenbang, serta menekankan perlunya skala prioritas dalam usulan pembangunan dengan pertimbangan urgensi dan kebutuhannya.
Anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo yang hadir dalam Musrenbang kali ini, Aji Pangaribawa, S.T. memberikan paparan terkait pembangunan di Kelurahan Wates. Disampaikan bahwa sesuai tujuan awal pembentukan Kelurahan Wates yaitu untuk percepatan pelaksanaan pembangunan, peningkatan pelayanan masyarakat, optimalisasi pelaksanaan fungsi pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka percepatan terwujudnya kesejahteraan, maka perlu adanya komitmen dukungan kebijakan dan prioritas terhadap pembangunan untuk Kelurahan Wates.
Mas Aji menyampaikan bahwa Musrenbang merupakan mekanisme formal yang harus dilalui dalam proses perencanaan pembangunan berdasarkan usulan kebutuhan warga masyarakat. Namun bukan merupakan satu-satunya mekanisme, mengingat bahwa di DPRD terdapat mekanisme Pokok-Pokok Pikiran DPRD untuk dituangkan dalam RKPD. Juga disampaikan bahwa dalam meraih anggaran untuk pembangunan tidak hanya mengandalkan dari APBD, tetapi juga tersedia ruang tantangan kreatifitas warga masyarakat untuk meraih dana CSR.
Berkaitan dengan banyaknya usulan yang bersifat pembangunan fisik, terutama drainase dan jalan, Mas Aji menyampaikan perlu adanya DED Drainase perkotaan secara menyeluruh untuk mengatasi banjir. Pembangunan dan rehabilitasi drainase harus terencana secara komprehensif, tidak bisa secara parsial dan sporadis antar wilayah, sehingga masalah banjir dapat teratasi secara holistik. Sementara terkait pembangunan jalan, perlu diusulkan SK Bupati untuk jalan kabupaten dan jalan lingkungan, sehingga lebih mudah untuk meraih anggaran untuk perbaikan jalan.
Selain pembangunan fisik terkait drainase dan perbaikan jalan, juga perlu diusulkan pembangunan taman, penyeragaman gapura, LPJU dan lampu penerangan jalan lingkungan. Di samping perlunya usulan pembangunan fisik, juga perlu adanya usulan non fisik dan pemberdayaan, seperti penyusunan database kemiskinan, peningkatan honor RW dan RT, dana stimulan pemberdayaan di setiap RT, serta anggaran untuk lembaga kemasyarakatan yang selama ini belum banyak tersentuh pendanaan seperti PKK dan Karang Taruna.
Selanjutnya Ibu Camat Wates dalam sambutannya menyampaikan komitmennya untuk mendukung dan mengawal Kelurahan Wates dalam upaya percepatan pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan masyarakat, apalagi mengingat bahwa mulai tahun 2017 Kelurahan Wates akan berkedudukan sebagai perangkat kecamatan sesuai amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Perda Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Dalam kesempatan ini, Bu Camat menyampaikan perlunya beberapa prinsip yang harus dimiliki oleh seluruh komponen di Kelurahan Wates dalam usaha meningkatkan akselerasi pembangunan, yaitu memperluas relasi jaringan, sungguh-sungguh, silaturahim, sabar, berdoa dan tawakal. Dalam memberikan usulan juga perlu menetapkan skala prioritas, sehingga tidak terlalu membuang energi untuk usulan yang terlalu banyak dan dapat lebih fokus.
Seusai sambutan dan motivasi Bu Camat, acara dilanjut dengan pemaparan usulan warga masyarakat yang telah direkap oleh Kasi. Ekobang Kelurahan Wates. Setelah pemaparan usulan program, kemudian disambung dengan sesi diskusi, dimana muncul beberapa usulan antara lain terkait pembangunan fisik seperti drainase, jalan, taman di bekas Dinas Perhubungan dan jalan setapak kelilingnya, taman di depan Dinas Pendidikan, serta mekanisme pembangunan lintas RW. Seluruh pertanyaan dari peserta Musrenbang langsung ditanggapi oleh Mas Aji dan Bu Camat. Setelah sesi diskusi, Musrenbang kemudian ditutup.
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:Arial; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]-->